Terungkap! Turki Main Mata dengan ISIS soal Minyak, AS dan Syria pun Geram
jpnn.com - TURKI tiba-tiba semakin gencar melancarkan serangan ke pusat-pusat kekuatan ISIS. Sebuah temuan baru dari hasil operasi militer Amerika Serikat, bisa mengungkap alasan di balik serangan Turki terhadap kelompok militan yang berbasis di Irak dan Syria itu.
Mei lalu, pasukan Amerika Serikat menyerang markas ISIS di Deir ez-Zor, Syria. Abu Sayyaf adalah target utama operasi tersebut. Target tewas dan dalam operasi itu ditemukan sejumlah dokumen rahasia ISIS yang mengejutkan.
Ternyata, ISIS sudah sering melakukan perjanjian, jual beli, penyelundupan dan perdagangan minyak dengan Turki. Itu terungkap dalam dokumen-dokumen yang ditemukan dalam operasi tersebut. ISIS memasok minyak ke sejumlah pejabat di Turki.
Selama enam bulan terakhir, sejumlah pejabat Turki telah membeli minyak dari militan IS yang per harinya diperkirakan melibatkan perputaran uang mencapai $1juta - 4juta (setara Rp13 - 54 miliar) per hari.
"Perdagangan minyak antara ISIS dan Turki. Apakah ini bukti aliansi antara kedua pihak," bunyi laporan The Guardian, Senin (27/7).
Seorang pejabat senior AS yang terkait dengan operasi itu juga mengungkap, dokumen itu menunjukkan adanya kontak lansung antara pejabat Turki dengan petinggi ISIS lewat meja-meja perundingan.
"Ada Ratusan flash drive dan dokumen yang disita di sana," kata pejabat kepada Observer, yang dilansir dari Ara News, Selasa (28/7).
"Ini semua sedang dianalisis. Namun jelas, semua ini bakal memiliki implikasi kebijakan yang sangat besar untuk hubungan kami (AS) dan Ankara (Turki)," sebut pejabat tersebut.
TURKI tiba-tiba semakin gencar melancarkan serangan ke pusat-pusat kekuatan ISIS. Sebuah temuan baru dari hasil operasi militer Amerika Serikat,
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer