Terungkapnya Detik-Detik Terakhir Eksekusi Mati Kartosoewirjo

Serahkan Jam Tangan Rolex dan Piyama ke Keluarga

Terungkapnya Detik-Detik Terakhir Eksekusi Mati Kartosoewirjo
Pengunjung melihat dan mengabadikan foto eksekusi Imam DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sela-sela acara peluncuran buku karya Fadli Zon dan pameran 81 foto eksekusi mati Kartosoewirjo di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (05/09). Foto: Fery Pradolo/INDOPOS/JPNN
Tahmid yang ketika itu berusia 22 tahun ikut dalam pertemuan terakhir dengan Kartosoewiryo. Dia masih ingat, Kartosoewirjo berpesan agar anak-anaknya yang berjumlah tujuh orang itu menjaga ibu mereka yang bernama Dewi Siti Kalsum.

 

"Bapak bilang, kami harus menjaga Ibu karena Ibu itu perempuan. Kadang-kadang pemikirannya lemah, apalagi sudah tua," kenang Tahmid. Kartosoewirjo, lanjut Tahmid, juga berpesan supaya mereka sekeluarga menjadi mukmin, muslim, dan mujahid yang baik.

 

Tahmid juga ingat saat berangkat dari Bandung ke Jakarta, mereka sekeluarga tidak tahu apa-apa. Termasuk soal keputusan eksekusi mati terhadap Kartosoewirjo. "Cuma diundang ada pertemuan keluarga. Kami baru tahu begitu sudah datang di Mahkamah Angkatan Darat," katanya.

 

Begitu mendengar kabar mengejutkan itu, lanjut Tahmid, keluarga sempat meminta proses eksekusi disaksikan semua anggota keluarga. Tapi, pihak mahkamah menolak.

Berkat buku karya Fadli Zon ini, diketahui bahwa Kartosoewirjo dimakamkan di Pulau Ubi, bukan di Pulau Onrust seperti yang diyakini selama ini. Fadli

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News