Terungkapnya Detik-Detik Terakhir Eksekusi Mati Kartosoewirjo
Serahkan Jam Tangan Rolex dan Piyama ke Keluarga
Jumat, 07 September 2012 – 00:07 WIB
Fadli sendiri hingga sekarang belum mengetahui asal muasal 81 foto itu, termasuk siapa yang memotret. Meski begitu, dia memastikan semua foto yang kini menjadi koleksinya itu sebelumnya belum pernah dipublikasikan dan hanya ada satu-satunya di dunia.
"Besar kemungkinan foto-foto ini didokumentasi tentara. Ini dapat dilihat dari keterlibatan orang-orang yang hadir dalam peristiwa eksekusi dan cara menuliskan keterangan yang serbakaku khas tentara," katanya. Caption foto yang terdapat di dalam buku, menurut Fadli, memang sudah ada pada setiap foto dan dirinya tidak mengubah.
Melalui buku itu, Fadli mengajak masyarakat luas untuk tidak terjebak dalam bingkai sejarah yang serba-"hitam-putih". Sejarah dan masa lalu, kata dia, harus dilihat dengan lebih dewasa dan tenang. Termasuk dalam konteks DI/TII yang sebaiknya didudukkan secara proporsional supaya tidak terulang lagi. "Ke depan kalau ada perbedaan kita bisa rekonsiliasi," ujar Fadli.
Dia lantas menyampaikan, banyak yang tidak tahu peran penting Kartosoewirjo dalam sejarah republik. Padahal, Kartosoewirjo sudah aktif di Jong Java dan menjadi vootzitter (ketua) cabang Surabaya pada 1923 atau saat berusia 18 tahun. Pada 1925, Kartosoewirjo bergabung dengan Jong Islamieten Bond dan belakangan menjadi ketuanya. "Kartosoewirjo ikut dalam Kongres Pemuda 1928 dan menjadi pelaku sejarah peristiwa Sumpah Pemuda," kata Fadli.
Berkat buku karya Fadli Zon ini, diketahui bahwa Kartosoewirjo dimakamkan di Pulau Ubi, bukan di Pulau Onrust seperti yang diyakini selama ini. Fadli
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408