Terungkapnya Intel Rusia di Amerika Serikat

Terungkapnya Intel Rusia di Amerika Serikat
Foto Anna Chapman di akun Facebook. Foto : AP
Pernyataan Earnest tersebut diamini mantan pejabat CIA yang lain, Bruce Reidel. Metode kuno yang digunakan 11 mata-mata -seorang di antaranya masih buron- Rusia itu memang sering diabaikan pada masa modern seperti sekarang. Sebab, seperti mata-mata era 1920-an, mereka saling kirim pesan rahasia lewat kode-kode rahasia. Metode seperti itu pun banyak diadaptasi dalam film layar lebar dan serial berlatar spionase.

Akibatnya, banyak masyarakat dan mungkin para pejabat intelijen yang terkecoh. Para agen rahasia ilegal itu pun bisa dengan mudah mencuri informasi penting dan melaporkannya ke Kremlin. Sayangnya, tujuan spionase kelompok-kelompok ilegal seperti itu tidak banyak terungkap. ''Ini karakter klasik KGB. Mereka tidak pernah berhenti memata-matai AS,'' tegas Reidel yang kini menjabat penasihat pemerintah dalam kebijakan Timur Tengah.

Reidel yang juga menjadi salah seorang pemimpin Brookings Institution itu lantas teringat pada kasus Rudolf Abel. Agen rahasia Soviet tersebut lama menetap di Kota New York dan menyamar sebagai fotografer. Selama menjadi agen rahasia ilegal itu, dia membantu menyelundupkan rahasia nuklir AS ke Rusia selama periode 1940-an dan 1950-an. Pria bernama asli Vilyam Fisher tersebut akhirnya tertangkap oleh FBI dan diganjar hukuman 30 tahun penjara. Tapi, dia bebas pada 1962 dalam pertukaran tahanan.

Memang, operasi militer semacam itu digunakan Rusia sejak 1920-an. Negeri tersebut kerap memakai warga negara Rusia atau agen berkewarganegaraan lain, baik komunis atau tidak, untuk menyusup ke AS. Selama periode 1920-an itu, kegiatan mata-mata Rusia fokus pada bidang militer dan spionase industrial di AS. Khususnya pada industri pengembangan pesawat terbang dan persenjataan. Selain itu, mereka menelusup ke jantung birokrasi pemerintahan seperti Departemen Luar Negeri dan Departemen Perang.

KISAH ini bukan tentang seri film James Bond yang dibintangi Sean Connery tatkala dia harus melawan Tatiana Romanova, si supercantik yang ternyata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News