Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
Penyelidikan ini mengungkap kalau sektor 'childcare' dilanda krisis dengan adanya pencatutan, kegagalan sistem, dan celah dalam aturannya.
Dengan proses pengadilan sedang berlangsung, nama asli Jane tidak bisa kami terbitkan. Tapi ia tetap ingin membagikan pengalamannya.
"Saya tidak ingin orang tua mana pun mengalami apa yang saya alami."
Diikat, dicubit, dilempar
Jane mengatakan putranya memiliki "senyuman terlebar", "tawa paling lucu". Ia juga penuh empati dan energik.
Putranya pertama kali dititipkan di salah satu cabang Jumpstart Education di negara bagian New South Wales ketika berusia tiga tahun.
Saat itu ia tidak bisa berbicara dan perkembangannya tertinggal dari anak-anak lain.
Dalam video promosinya, Jumpstart menyebut diri mereka sebagai sebuah perusahaan yang hangat dan ramah.
Mereka mengaku beroperasi "dengan filosofi kalau setiap anak akan belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda."
Balita di Australia dibiarkan di 'highchair' selama berjam-jam, diberi makan secara paksa, dicubit, ditarik, dan dilemparkan ke tanah oleh staf penitipan anak
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi