Terus Bertransformasi, PELNI Luncurkan Logo dan Tagline Baru
jpnn.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) memperkenalkan logo baru beserta tagline We Connect, We Unify pada Kamis (25/5).
Peluncuran logo diresmikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sekretaris Kementerian BUMN Susanto dan Direktur Utama PT PELNI Tri Andayani.
Logo baru PELNI ini menggambarkan lautan menggantikan logo lama PELNI yang telah digunakan selama 71 tahun.
"Pergantian logo ini dibutuhkan seiring dengan perubahan visi dan misi perusahaan. Untuk menjadi perusahaan pelayaran dan logistik maritim terkemuka di Asia Tenggara, kami membutuhkan identitas diri yang mampu menunjang transformasi besar yang sudah kami lakukan dan masih terus berlangsung," ucap Tri Andayani.
Anda-sapaan Tri Andayani mengatakan salah satu dampak transformasi bagi perusahaan adalah laba konsolidasi (Audited) Tahun 2022 yang meningkat sebesar 423,3% dibandingkan 2021.
Di samping itu, skor Penerapan Good Corporate Governance (GCG) mengalami kenaikan dan berada pada skor 86,29 dengan kategori “Sangat Baik”.
PELNI juga mendapatkan predikat sebagai “Badan Publik Informatif” dari Komisi Informasi Pusat dengan skor 97,35 dari skala 100.
Sementara, Erick Thohir mengapresiasi kinerja PELNI yang luar biasa. PELNI kata Erick harus menjadi tulang punggung negara seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi.
Logo baru PELNI mengandung tiga unsur warna biru yang menggambarkan kedalaman laut, di mana semakin dalam lautan, semakin gelap warna air lautnya.
- Pimpin Integrasi Jaringan ATM Terbesar di RI, Dirut Jalin Masuk Top 100 CEO Nasional 2024
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025