Terus Desak Cabut SK 188
Aksi Berlangsung di Beberapa Daerah
Rabu, 28 Desember 2011 – 07:01 WIB
MATARAM - Sementara itu, aksi solidaritas kasus Sape Berdarah terjadi di sejumlah daerah. Di Sape, Bima, puluhan warga yang menamakan diri Kerukunan Keluarga Pemuda dan Masyarakat Sape (KKPMS) melakukan aksi di Kantor Camat dan Polsek Sape. Dengan mengizinkan pertambangan masuk wilayah Sape, berarti membiarkan kerusakan lingkungan. Padahal menurut Erik, masyarakat Sape telah hidup tenang dan nyaman dari hasil pertanian dan perikanan. "Kita tidak butuh tambang. Selama ini kita tidak hidup dengan pundi-pundi emas hasil pertambangan," bebernya.
Massa yang dikoordinir Erik, kembali menyuarakan tuntutan meminta Pemerintah Kabupaten Bima mencabut SK 188. Pencabutan itu merupakan harga mati yang harus dipenuhi pemerintah.
Baca Juga:
Menurut Erik, SK 188 telah menetapkan tiga wilayah kecamatan di ujung timur Pulau Sumbawa, yakni Lambu, Langgudu, dan Sape masuk kawasan wilayah pertambangan PT SMN. "Selama ini kita hanya mengetahui hanya Kecamatan Lambu yang masuk areal tambang. Ternyata wilayah Sape lebih besar, hingga ke wilayah Desa Kowo," sebutnya.
Baca Juga:
MATARAM - Sementara itu, aksi solidaritas kasus Sape Berdarah terjadi di sejumlah daerah. Di Sape, Bima, puluhan warga yang menamakan diri Kerukunan
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar