Terus Dijarah, Kontribusi Kehutanan Minim
Kamis, 19 November 2009 – 17:25 WIB
JAKARTA -- Kontribusi penerimaan negara dari sektor kehutanan ternyata masih sangat minim. Untuk APBN 2010, rencana penerimaan negara bukan pajak dari sektor ini hanya Rp2,8 triliun. Jumlah tersebut direncanakan dari Pendapatan Dana Reboisasi sebesar Rp1,6 triliun, pendapatan provisi sumber daya hutan Rp1,1 triliun, pendapatan dari iuran Rp19 miliar dan PNBP lainnya Rp100 miliar.
Minimnya kontribusi sektor kehutanan tersebut disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat rapat dengan Komisi IV DPR di gedung DPR, Senayan, Kamis (19/11). Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV, Hendra S Singkarru mengatakan, sebenarnya kontribusi itu tidak sedikit. Hanya saja, karena bentuknya sudah dalam model yang lain, makanya tidak masuk pendapatan dari sektor kehutanan.
Wakil Bendahara Fraksi PAN ini mencontohkan, tripleks itu bahannya dari kayu. Tapi hasil olahannya yang dijual, sehingga pendapatannya tidak masuk di sektor kehutanan. "Pendapatan dari sektor kehutanan juga tak bisa dipaksakan. Sebab, dengan minim pendapatan saja, kerusakan hutan sudah tinggi," katanya.
Anggota Komisi IV lainnya, Tamsil Linrung mengatakan, minimnya pendapatan itu disebabkan karena masih maraknya illegal loging. Andaikata itu kejahatan penjarahan hutan itu bisa direm dan semua dimasukkan ke pendapatan negara, maka pendapatan sektor kehutanan ini akan tinggi. "Di situ masalahnya," kata Tamsil. (har/JPNN)
JAKARTA -- Kontribusi penerimaan negara dari sektor kehutanan ternyata masih sangat minim. Untuk APBN 2010, rencana penerimaan negara bukan pajak
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong