Terus ke Timur Mengejar Matahari
Oleh Dahlan Iskan
”Kok masih di Hays? Putrinya belum lulus?” tanya saya ke orang tua yang azan itu.
”Masih 1,5 tahun lagi,” katanya.
Memang kian sedikit mahasiswa dari Timur Tengah di Hays. Kota yang penduduknya hanya 40.000 orang ini. Yang letaknya sangat di pedalaman ini. Yang sejauh mata memandang hanya ada ladang pertanian dan peternakan ini. Dan sumur-sumur angguk minyak ini.
Yang bertambah adalah mahasiswa dari Tiongkok. Sudah 100 orang saat ini.
Fort Hays State University (FHSU) memang menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Henan. Di pedalaman Tiongkok. Saya pernah mengantar Chris Mohn ke universitas di Henan itu.
Chris Mohn adalah istri John Mohn. Teman saya itu. Dia dosen di FHSU itu.
Chris memperoleh masternya di Wichita State University. Yang juga kampusnya Sandiaga Uno itu. Tidak jauh dari Hays. Untuk ukuran jarak di pedalaman Amerika: 250 km.
Saat menulis artikel ini saya lagi duduk-duduk makan siang. Di dalam kampusnya Sandi itu. Di kursi kayu di bawah pohon rindang. Makan buritto. Bikinan saya sendiri. Yang saya bawa dari Hays.