Terus Melawan, Antasari Azhar Luncurkan Buku dari Balik Penjara
Dikawal Tiga Srikandi, Mengaku Dekat Keluarga Cendana
Jumat, 16 September 2011 – 08:08 WIB

SAYANG PAPA: Andita Dianoctora Antasari Putri (kiri) bersama sang adik, Ajeng Oktarifka Antasari Putri (kanan) usai peluncuran buku karya sang ayah, Antasari Azhar, di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, kemarin (15/9). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Hadir pula dalam peluncuran buku tersebut advokat Maqdir Ismail, artis Pong Hardjatmo, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fachry Hamzah, politikus Hati Nurani Rakyat (Hanura) Akbar Faisal dan Permadi, serta Jimly Asshiddiqie.
Jimly menjadi satu-satunya pembicara dalam acara peluncuran buku tersebut. Dia kembali menegaskan bahwa Antasari tidak bersalah. Mantan jaksa kelahiran Pangkal Pinang, Bangka, itu adalah korban peradilan sesat. "Kalau saya jadi hakimnya, saya akan bebaskan Antasari karena memang dia sama sekali tidak bersalah," tegas Jimly lantas disambut tepuk tangan hadirin.
Sayangnya, buku tersebut tidak ditulis Antasari sendiri. Buku itu ditulis Servas Pandur dengan menuliskan kutipan-kutipan dari Antasari melalui wawancara di Lapas Tangerang.
Ida Laksmiwati menyatakan, Servas hanya membantu menulis. Semua bahan dan draf tulisan berasal dari Antasari. "Sebab, kan di penjara tidak bisa membawa komputer. Semua bahan ditulis bapak di kertas selama enam bulan di penjara. Kertas-kertas itu kemudian diverifikasi dengan data dan ditulis ulang," jelasnya.
Perlawanan mantan Ketua KPK Antasari Azhar belum berakhir. Setelah mengajukan peninjauan kembali (PK), sosok kontroversial itu akan menerbitkan sejumlah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu