Terus Menebar Ketakutan dan Pesimisme, Pak Prabowo Hopeless?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga Prabowo Subianto telah kehabisan cara untuk mengalahkan elektabilitas Presiden Joko Widodo. Karena itu, Prabowo sekarang terus-terusan menebar ketakutan dan pesimisme.
Menurut dia, Prabowo ingin membentuk opini bahwa kondisi negara sekarang sama seperti saat krisis moneter 1998.
”Dia cenderung mengilik-ngilik masyarakat dengan komennya untuk bergerak menjatuhkan Jokowi, kayaknya pengen niru '98,” ungkap Inas kepada wartawan, Rabu (20/6).
Inas menilai, Prabowo tak akan bisa menang bila kembali melawan Jokowi di Pilpres 2019. Untuk itu, dia menyerang Jokowi dengan cara menjelek-jelekkan pemerintah.
”Penyebabnya, Prabowo sudah hopeless (putus asa) karena dia tahu tidak akan menang melawan Jokowi di Pilpres 2019,” ujar wakil ketua Komisi XI DPR itu.
Seperti diketahui, Prabowo menyampaikan sejumlah kritik melalui video yang diunggah ke akun Facebook pribadinya, Selasa (19/6).
Dalam video tersebut dia menyebut kekayaan Indonesia sudah dikuasai asing. Hanya segelintir rakyat Indonesia alias kurang dari 1 persen atau tak lebih dari 300 keluarga yang bisa menikmati kekayaan Indonesia.
TNI juga dinilainya lemah dan, siapa yang memiliki uang, dialah yang bisa berkuasa. ”Saudara-saudara, keadaan ini membuat kita sungguh-sungguh lemah. Susahnya uang beredar, satu per satu aset bangsa, satu per satu lembaga-lembaga kita, satu per satu kekayaan negara terus berjatuhan dikendalikan dan dikuasai bangsa asing,” kata Prabowo.
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga Prabowo Subianto telah kehabisan cara untuk mengalahkan elektabilitas Presiden Joko Widodo
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi