Terus Perjuangkan THR PNS dan Pensiunan
Sabtu, 24 Juli 2010 – 21:54 WIB
JAKARTA -- Para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), terus memperjuangkan adanya gaji ke-14 bagi PNS dan para pensiunan. Desakan gaji ke-14 yang diperjuangkan itu agar dimasukkan sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) bagi PNS dan pensiunan. Program lain yang juga diminta untuk diakomodir pemerintah adalah pelaksanaan UU Nomor 13 Tahun 1998 dan PP Nomor 43 Tahun 2004 tentang kesejahteraan lanjut usia. Selain itu, fasilitas khusus atau keringanan biaya sektor jasa dan produksi. Diusulkan juga, kemudahan untuk melaksanakan kegiatan usaha, yang saat ini masih dalam penjajagan Lembaga Pengelola Dana Begulir (LPDB).
Sekjen PWRI, AS Sunandie, menjelaskan alasan perlunya THR tersebut. "Gaji ke-14 sebagai THR diusulkan karena gaji ke-13 sudah bergeser fungsinya menjadi bantuan pendidkan sekolah," ujar AS Sunandie dalam keterangannya kepada wartawan di acara peringatan Hari Ulang tahun ke- 48 PWRI yang digelar di gedung kemendagri, Jakarta, Sabtu (24/7).
Baca Juga:
Dijelaskan, program lain yang masih diperjuangkan PWRI adalah kenaikan gaji pokok PNS terendah sebesar Rp3 juta. Meski diakui, sebenarnya usulan itu sudah diakomodir pemerintah, dengan cara kenaikan gaji setiap tahunnya sebesar 15 hingga 20 persen. "Namun untuk tahun 2010 diturunkan menjadi 5 persen sehingga Pengurus Besar PWRI mengajukan protes keras kepada presiden dan jajarannya," ujar Sunandie.
Baca Juga:
JAKARTA -- Para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), terus memperjuangkan adanya
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka