Terus Tumbuh, Industri Manufaktur Semakin Kompetitif
Saat ini, industri manufaktur mampu memberikan kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 20. Dari capaian 20 persen tersebut, Indonesia menempati peringkat kelima di antara negara G20.
Posisi Indonesia berada setelah Tiongkok, dengan sumbangsih industri manufakturnya mencapai 29,3 persen. Kemudian, disusul Korea Selatan (27,6%), Jepang (21%) dan Jerman (20,7%).
“Kalau dilihat rata-rata kontribusi manufaktur dunia saat ini sekitar 15,6 %. Jadi, sebenarnya kita sudah sejajar dengan Jerman,” paparnya.
Sementata, Direktur PT Grand Kartech Tbk (KRAH) Johanes Budi Kartika mengamini pertumbuhan industri manufaktur yang terus tumbuh.
Meski begitu, masih dibutuhkan keberpihakan lebih dari pemerintah melalui kebijakan yang mendukung industri manufaktur dalam negeri.
“Industri manufaktur disebut sebagai tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi. Tentunya dukungan iklim usaha yang kondusif menjadi prioritasnya,” paparnya.
Saat ini KRAH juga semakin bersemangat untuk menyasar dan mengembangkan pasar baru.
“Pertumbuhan ini membuat kami optimistis terhadap industri manufaktur,” tandas Johanes.(chi/jpnn)
masih dibutuhkan keberpihakan lebih dari pemerintah melalui kebijakan yang mendukung industri manufaktur dalam negeri.
Redaktur & Reporter : Yessy
- PT Sunthi Sepuri Tingkatkan Kapasitas dengan Sarana Produksi Modern
- Artificial Intelligence Tingkatkan Produktivitas Manufaktur & Daya Saing Indonesia
- Chitose Catatkan Peningkatan Laba Signifikan di Kuartal III 2024
- SSB Konsisten Lahirkan Tenaga Kerja Terampil untuk Bersaing di Industri Manufaktur
- Bea Cukai Terbitkan Fasilitas KB untuk Perusahaan Sepatu di Gresik
- Lewat Cara Ini, Inpertek Technology Pasarkan Produknya Hingga Lebih Luas