Tes Air Liur Bisa Digunakan Untuk Deteksi Dini Kanker
Sebuah tes air liur baru yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa dengan mendeteksi dini kanker akan memulai uji klinis tahun ini.
Pengujian teknologi ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, membuktikan kemampuan untuk mendeteksi karakter dari bentuk tertentu kanker paru-paru.
Profesor David Wong, direktur Pusat Penelitian Onkologi Oral/Kepala dan Leher di Universitas California Los Angeles (UCLA), mengatakan, teknologi ini akan mengubah proses diagnosis menjadi sesuatu yang berbiaya efektif dan non-invasif.
Profesor David mengatakan, ia dan rekan-rekannya berharap, tes ini tak akan hanya digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis kanker, tetapi juga penyakit lain seperti diabetes atau gangguan neurologis/syaraf.
Ia mengatakan, keberhasilan deteksi kanker paru-paru baru-baru ini cukup menggembirakan.
"Bukti penyakit konsep yang kami kerjakan adalah bentuk utama dari kanker paru-paru yang disebut karsinoma paru-paru sel non-kecil, dan ada onkogen yang dikenal sebagai reseptor faktor pertumbuhan epidermal - mereka merupakan dua mutasi," jelas Profesor David.
"Ada obat yang sangat efektif dalam memperpanjang kehidupan orang-orang ini, tetapi Anda perlu tahu apakah mereka memiliki mutasi atau tidak,” tambahnya.
Ia mengutarakan, "Praktek saat ini adalah untuk melakukan bronkoskopi, biopsi jaringan, yang jelas invasif, dan beberapa pasien terlalu lemah untuk menjalani prosedur itu.”
Sebuah tes air liur baru yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa dengan mendeteksi dini kanker akan memulai uji klinis tahun ini.Pengujian teknologi
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025