Tes Antigen Mungkin Bisa Bebaskan Jepang Saat Angka Penularan COVID Tinggi dan Program Vaksinasi Tersendat
"Sangat disayangkan program vaksinasi belum selesai. Bahkan walaupun kami memiliki persediaan vaksin yang cukup, akan ada sejumlah orang yang tidak bisa divaksinasi, karena kondisi kesehatan mereka, atau mereka yang memang tidak mau," kata Dr Kurose.
"Pemerintah ingin mereka yang sudah divaksinasi memulai kembali kegiatan sosial ekonomi, namun khawatir juga ini bisa menyebabkan diskriminasi terhadap mereka yang belum divaksinasi."
Menurutnya tes antigen lebih mungkin diterima di masyarakat dibandingkan paspor vaksin.
"Kami muncul dengan ide ini, bahwa mereka yang belum divaksinasi bisa melakukan tes antigen dan menjadikannya sebagai bukti negatif, sehingga mereka bisa juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial ekonomi," katanya.
Mengapa Jepang tidak akan melakukan 'lockdown'?
Kuatnya perlindungan hak asasi manusia di Jepang membuat Pemerintah Jepang tidak bisa menerapkan kebijakan 'lockdown' seperti yang dilakukan di beberapa negara, termasuk Australia.
Penerapan keadaan darurat di Jepang hanyalah bersifat seruan agar warga tinggal di rumah.
Sepanjang pandemi Jepang selalu berusaha menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dengan kesehatan publik.
Selama keadaan darurat, warga Jepang boleh tetap makan di restoran dan bekerja, meski Pemerintah terus mendesak warga untuk tidak melakukannya.
Sejumlah dokter di Jepang sedang bereksperimen dengan sebuah tes, yang akan perbolehkan warga datang ke tempat umum meski belum divaksinasi
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan