Tes Kesehatan Para Awak Bus

Tes Kesehatan Para Awak Bus
Tes Kesehatan Para Awak Bus
Menjelang Lebaran, lanjut dia, para sopir kerap mendapat tuntutan kerja ekstra. Tekanan itu bisa membuat para sopir mudah lelah dan terpancing emosinya sehingga kebut-kebutan di jalan. ""Kalau sudah begitu, potensi kecelakaan cukup besar,"" ujar Marjuki.

Bagi awak bus yang memang terindikasi kesehatannya bermasalah, petugas menyarankan beristirahat dulu. Kalau terindikasi mengonsumsi alkohol atau minuman berbahaya lainnya, polisi tidak akan mengizinkannya mengemudi hingga kondisinya benar-benar kembali normal.""Jadi, ini bukan untuk menangkap mereka, melainkan menyelamatkan mereka (awak bus, Red) dan masyarakat,"" tegas Marjuki.

Berdasar hasil tes kesehatan kemarin, tidak ditemukan sopir yang mengalami gangguan kesehatan. Tes urine juga menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, polisi dan dinas perhubungan tetap mengimbau para awak bus tidak ""macam-macam"". Sebab, keselamatan para pemudik berada di pundak para awak bus.

Terkait dengan pengecekan gas buang dan perlengkapan bus, petugas gabungan juga tidak menemukan hal yang ganjil. Untuk perlengkapan bus seperti pemecah kaca, semua sudah melengkapinya. Gas buangnya juga tidak bermasalah. ""Tapi, bukan berarti semua baik. Kami akan terus melakukan pengecekan,"" tegas Kepala UPTD Terminal Purabaya May Ronald.

SIDOARJO - Untuk memberi kenyamanan bagi para pengguna jasa bus selama bulan puasa sampai menjelang Lebaran nanti, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News