Tes Urine, Lapas Pontianak Ricuh
Sabtu, 18 Agustus 2012 – 22:27 WIB

Tes Urine, Lapas Pontianak Ricuh
PONTIANAK - Kericuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (18/8) sekitar pukul 14.00. Kepolisian Daerah Kalbar menerjunkan satu pleton Brigadir Mobil dan Shabara untuk melakukan pengamanan di LP.
Kericuhan berawal dari aksi unjuk rasa sejumlah narapidana yang menginginkan tes urine diberlakukan kepada semua penghuni. Dalam aksi itu, kaca aula LP Klas II A Pontianak pecah.
Baca Juga:
"Usai pemeriksaan kasus penemuan bong dan empat dari sembilan penghuni sel C 2, terbukti mengonsumsi narkotika, narapidana yang positif tes urine-nya meminta agar Badan Narkotika Provinsi Kalimantan Barat melakukan tes urine untuk semua napi di LP Klas II A Pontianak," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Ajun Komisaris Besar Polisi Mukson Munandar, Jumat (18/8) kepada wartawan. Menurut Mukson, ada narapidana yang menjebol pintu pagar di LP Klas II A Pontianak.
Kepala Badan Narkotika Provinsi Kalbar, Brigadir Jenderal Polisi Sugeng Heriyadi, mengakui adanya permintaan untuk melakukan tes urine kepada seluruh narapidana tersebut. Namun, Sugeng menambahkan, permintaan awalnya untuk sepuluh orang saja, atau satu sel tahanan Lapas. Menurut dia, tes urine untuk seluruh penghuni LP II A Pontianak bisa saja dilakukan, namun BNP Kalbar harus memersiapkan alat pendukung dan staff mengingat jumlah narapidana yang banyak.
PONTIANAK - Kericuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (18/8) sekitar pukul 14.00. Kepolisian Daerah
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung