Tes urine untuk Jaksa, Tunggu Dulu Ya
jpnn.com - JAKARTA – Kejaksaan Agung akan memberi sanksi tegas kepada oknum jaksa di Padang, Sumatera Barat berinisial, ZD, yang kedapatan mengonsumsi sabu-sabu. Bahkan, untuk mencegah hal seperti itu terulang Korps Adhyaksa sepakat digelarnya tes urine bagi para jaksa.
Masalahnya, untuk melaksanakan tes urine itu, kejaksaan tak punya biaya. Jaksa Agung Muda Pengawasan Prof Widyo Pramono menegaskan, gagasan tes urine bagi jaksa dan PNS sangat baik sebagai bentuk pengawasan kepada jajarannya agar tak tersandung narkoba.
“Tapi tunggu dulu, itu (tes urine) ada biayanya, tidak gratisan,” kata Widyo, Minggu (19/3).
Widyo mengatakan, saat menjabat Jampidsus Kejagung pernah menggelar tes urine untuk para jaksa. Saat itu, bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional sehingga tes narkoba bisa dikakukan dengan gratis.
“Itu (tes urine) gratisan karena saya berhasil konsolidasi dengan BNN," papar Widyo.
Seperti diberitakan seorang oknum jaksa berinisial ZD (58) yang bertugas di Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, diringkus Datuan Reserse Narkoba Polresta Padang, Sabtu, 12 Maret 2016 lalu.
Saat itu, ZD bersama rekannya pihak swasta diduga sedang menikmati narkoba jenis shabu.
Dari operasi ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya satu paket sabu senilai Rp 500 ribu, 1 paket ganja kering senilai Rp50 ribu, 2 unit telepon genggam, 1 buah alat hisap sabu atau bong, dan 6 buah korek api mencis. Selain itu, polisi juga mengamankan mobil jaksa ZD, dan mobil tersangka SA.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa