Tesla Antara Gosip dan Fakta
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Beli karena gosip, jual karena fakta.
Itulah kenyataan di pasar modal. Ketika mendengar rumor orang berbondong beli saham.
Biasanya rumor itu rumor baik: perusahaan besar apa akan masuk perusahaan apa. Atau konglomerat mana akan take over saham apa.
Rumor seperti itu cepat getok tularnya. Kian banyak yang memburu saham perusahaan itu. Kian naik harga sahamnya. Cukup dengan sebuah rumor untuk menaikkan harga saham.
Ketika kenyataannya buruk, orang ramai-ramai jual saham. Faktanya jauh dari rumor itu. Berdasar fakta itu orang jual saham.
Kian jelas fakta buruknya kian panik penjualnya. Harga pun merosot. Yang panik pun tetap menjual. Rugi sekali pun. Dari pada lebih rugi.
Adakah bos besar Tesla sengaja bikin rumor? Ketika upload twitter yang menghebohkan itu? Tanggal 7 Agustus lalu itu? Saat ia lagi naik Tesla model S menuju bandara itu?
Ataukah Elon Musk, si bos besar, memang serius dengan isi Twitter-nya? Kalau serius mengapa lewat twitter?