Tess Holiday, Supermodel Berukuran Plus yang Sukses Jadi Inspirasi Perempuan

Gerakan ini mendorong perempuan untuk mencintai penampilannya dan menentang norma kecantikan tradisional, menikmati lekuk tubuh, rambut tubuh, tato dan pilihan busana berani yang mereka punyai.
Tess temukan ketenaran dan cinta dari dunia maya
Profil Tess hampir seluruhnya ditentukan oleh para pengikut onlinenya. Foto-foto dari pemotretan awalnya saja sudah disebar ribuan kali oleh para pengikutnya di situs jejaring sosial Instagram dan Tumblr.
Tak seperti kebanyakan model yang bisa menyendiri dan tak tersentuh, dan bisa berjalan di catwalk untuk desainer fesyen, Tess selalu menjalin dialog dengan para penggemarnya, yang mungkin menjadi kunci suksesnya.
Tess mengatakan, ia telah menghadapi banyak intimidasi sepanjang hidupnya, dan membuka salah satu fotonya secara online aja pasti akan menunjukkan komentar kejam tentang penampilannya.
Tapi ia berhasil melalui ratusan pesan kejam untuk menanggapi fans di Instagram, tempat di mana pesan bernada harapan bercampur dengan pesan kebencian.
"Anda berhenti menekan obesitas, itu benar-benar salah" tulis sebuah komentar di sosial media.
"Jangan dengarkan pembenci, Anda telah membantu saya mencintai diri saya sendiri," jawab yang lain.
Tess Holliday adalah nama besar di dunia fesyen. Ia telah menjadi ikon beberapa merek fesyen kelas atas, muncul di majalah Vogue Italia dan memiliki
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia