Test Drive Mitsubishi Xpander Cross: Low SUV Kaki Jangkung

Namun, hal itu wajar untuk karakter SUV. Seperti disampaikan pereli nasional yang juga ambassador Mitsubishi, Rifat Sunkar, "Bahwa setelan kompresi dan rebound di Xpander Cross masih dalam batas kekerasan yang wajar dan nyaman. Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek limbung dari kaki-kaki yang jangkung."
Catatan lain, dengan kaki-kaki jangkung membuat kami harus tetap menjaga handling atau manuver ekstrem saat melewati jalan berkelok. Ini terkait center gravity di mobil dengan ground clereance tinggi.
Memasuki jalur menanjak, mesin 1.5 L MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control System) DOHC 16 valve, mendapat pengujiannya.
Yang kami rasakan, tenaga sedikit boyo, sehingga kami harus selalu memanfaatkan gigi paling rendah saat tanjakan. Namun, kasus ini tentu dipengaruhi banyak faktor, antara lain momentum, bobot, dan gaya pengemudi.
Adapun ketika memasuki rute perkotaan, Xpander Cross cukup lincah dan asyik dikendalikan. Transfer tenaganya juga halus, setidaknya untuk transmisi manual.
Rute keramaian kota terasa melintasi daerah pegunungan yang hening. Setidaknya itu yang kami nikmati selama di dalam kabin Xpander Cross. Kesenyapan interiornya terbilang mumpuni.
Ground clereance setinggi 225 mm menjadi ciri khas dari Mitsubishi Xpander Cross. Artinya, varian tertinggi Xpander ini siap ditantang di trek selain aspal.
- Baru Tahu, Mitsubishi Xpander Cross Ternyata Mirip Pajero Sport
- Mengenal Lebih Dekat Fitur Keselamatan Aktif dan Pasif di Xpander Cross
- Manfaatkan Fitur Eco Indicator di Mitsubishi Xpander Cross 2022
- Mitsubishi Xpander Cross 2022 Memadukan Agresivitas SUV dan Top Grade Feeling
- Mitsubishi Catatkan Penjualan 7.666 Pada Agustus 2022, 2 Model Ini Paling Laris
- Menyiksa Mitsubishi Xpander Cross 2022 di Berbagai Rintangan