Tetangga Curiga, Sering Keluar Rumah Pukul 02.00
Ditulis oleh WAHYU IMAM-M.SIDIQ, Solo
Jumat, 18 September 2009 – 08:37 WIB
Katino mengatakan, Suparno-Sulastri merupakan pasangan keluarga sederhana. Bahkan, mungkin lebih tepat mereka disebut kurang mampu. Untuk tempat tinggal saja, mereka harus berpindah-pindah. Rumah yang ditempati sekarang juga milik keponakan Katino. Katino merasa kasihan karena keduanya juga pekerja serabutan.
"Yang laki-laki kadang mengayuh becak, tapi kadang juga buruh mengecat dan pekerjaan serabutan lainnya. Kalau istrinya, ya kadang dia buruh mencuci atau momong," ujar Katino.
Mengenai perilaku Susilo, sambung Katino, sebenarnya tidak ada yang aneh. Selain memang sudah lama tinggal bersama warga setempat, Susilo dikenal akrab dengan tetangga. Bahkan dia tak segan membantu tetangga. "Menurut saya, Susilo itu biasa-biasa saja. Bahkan, istrinya kalau di sini tidak memakai cadar. Tapi, kalau di pondok, saya dengar dia selalu pakai cadar," ungkap Katino.
Dalam pantauan Radar Solo yang sejak pagi menyanggong di Ponpes Al Kahfi, Surakarta, orang tua Susilo dan keluarga istrinya (Putri Munawaroh) dijemput rombongan ustad ponpes setempat. Mereka dijemput dari rumah masing-masing. Orang tua Susilo dijemput dari rumahnya di Kagokan RT 02/RW 11 Pajang Laweyan, Surakarta. Keluarga Munawaroh dijemput dari rumahnya di Ngenden, Jl Pangrango, RT 04 RW9,Banaran, Grogol Sukoharjo.
Satu di antara empat orang yang tewas dalam penggerebekan oleh Densus 88 kemarin pagi adalah Hadi Susilo. Dia adalah pengontrak rumah yang dijadikan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408