Tetangga N

Oleh: Dahlan Iskan

Tetangga N
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebelum ada "dokter bahasa", tulisan di Jawa Pos penuh dengan kekacauan kaidah bahasa. Pengetahuan wartawan tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar ternyata sangat parah.

Maka kami rekrut ahli bahasa. Lulusan Unesa. Sekaligus lima orang.

Lima orang itu kewalahan. Kesalahan bahasa begitu merata. Direkrut lagi ahli bahasa angkatan kedua. Seminggu sekali wartawan dan redaktur wajib sekolah bahasa. Pengajarnya para copy editor.

Saya pernah ngambek kepada copy editor. Tulisan saya memang menjadi benar –secara bahasa. Tetapi juga menjadi hambar. "Tulisan saya menjadi seperti teks telegram," kata saya.

Telegram, Anda sudah tidak tahu. Saya pun malas menjelaskan pada Anda apa itu telegram –khawatir Anda menertawakan teknologi komunikasi masa lalu.

Yoseb dan copy editor lainnya sangat berjasa membawa Jawa Pos ke level tinggi dalam berbahasa Indonesia.

Saya telepon Hajjah Nuri, istri Yoseb malam tadi. Ternyata waktu saya mulai ngurusi setrum, Yoseb terkena stroke. Tekanan darahnya tinggi. Tidak sampai fatal.

Setelah pensiun Yoseb bergabung ke harian Memorandum. Dia mengasuh rubrik "Sejuta persoalan rumah tangga".

Dua babi dan satu Yoseb membuat media yang saya pimpin bermasalah. Anda sudah tahu nama media di zaman itu: Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News