Tetap Bermarathon Mengejar Si Badai Sandy
Rabu, 07 November 2012 – 00:47 WIB
Bagi umum, yang terpenting adalah sampai di finish tanpa harus naik subway, tanpa harus membonceng atau naik ojek. Itu sudah prestasi yang luar biasa. Karena itu, hiburan yang asyik bagi mereka, Minggu pagi itu adalah berlari keliling taman, dan beberapa kali memasuki garis finish, dengan tetap dirayakan oleh kawan-kawannya. Mereka tetap diberi tepuk tangan, histeris, disambut bunga, dan seolah-olah New York Marathon itu tetap ada, meskipun tanpa penyelenggara.
Bagi warga AS, lari adalah olahraga fun yang besar peminatnya. Karena itu, NY Marathon menjadi salah satu yang terbesar dan terheboh di dunia. Tidak salah, kemenparekraf memanfaatkan momentum besar itu untuk berpromosi "Wonderful Indonesia". Basis historinya juga panjang. Marathon itu berasal dari bahasa Yunani "Marathona" atau "Marathonas", yang sebenarnya adalah nama sebuah kota kecil di Yunani sana. Kota tersebut terkenal dengan sejatah Pertempuran Marathon pada tahun 490 SM. yakni antara pasukan Yunani melawan Persia.
Seorang prajurit bernama Pheidippides berlari sepanjang 42.195 kilometer menuju Atena, hanya untuk mengabarkan kemenangan pasukan Yunani atas Persia. Zaman itu belum ada Blackberry, belum ada SMS, belum ada MMS, belum ditemukan e-mail, belum ada telepon, teleks, faksimile dan teknologi komunikasi lainnya.
Semua berita, dari mana saja, diantar oleh messanger atau kurir manusia. Begitu sampai Athena, anak muda pembawa pesan kemenangan itu berseru "nenikikamen" yang artinya: kita menang! Lalu, dia jatuh dan meninggal. Sebuah peristiwa heroik yang amat menakjubkan, mengharukan, dan sekaligus membanggakan.
LEBIH dari 10.000 pemaraton dari 130 negara, Minggu pagi 4 November itu tetap berlari, sekalipun hanya berkeliling Central Park, New York. Ibarat
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing