Tetap Fokus Atasi Krisis Kesehatan dan Potensi Bencana Alam

Oleh: Bambang Soesatyo - Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia

Tetap Fokus Atasi Krisis Kesehatan dan Potensi Bencana Alam
Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Foto: Humas MPR.

Sementara itu, perkembangan pandemi Covid-19 di dalam negeri juga masih memprihatinkan. Dari sejumlah daerah, dilaporkan bahwa terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca libur lebaran. Bahkan Kementerian Kesehatan memperkirakan kenaikan jumlah kasus Covid-19 pasca-Lebaran masih akan terjadi dan mencapai puncaknya pada akhir Juni 2021.

Kecenderungannya sudah terlihat, setidaknya tercermin dari naiknya tingkat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet, Jakarta; terjadi lonjakan keterisian dari sebelumnya 15 persen menjadi 30 persen pada akhir Mei 2021.

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) juga melaporkan kecenderungan yang sama. Sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Aceh dan Sulawesi Barat lebih dari 50 persen.

Kenaikan jumlah kasus dari 25 hingga 50 persen terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Riau. Kenaikan jumlah kasus Covid-19 antara 10 sampai 24 persen terjadi di Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Jambi. Kecenderungan yang sama juga terjadi di Jakarta.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, terhitung sejak 17 Mei 2021 sampai 31 Mei 2021. Peningkatan kasus aktif di Jakarta mencapai jumlah 3.365 kasus.

Kalau situasi di dalam negeri masih seperti itu, yang dibutuhkan masyarakat adalah empati dari semua pihak yang tidak terdampak bencana maupun yang tidak terdampak pandemi. Sudah menjadi pengetahuan dan catatan bersama bahwa baik pandemi Covid-19 dan sejumlah bencana alam di dalam negeri telah menempatkan begitu banyak orang dalam situasi dan kondisi menderita.

Sebab, beberapa alasan, masih ada warga yang harus bertahan hidup di tenda-tenda pengungsian. Dan, tentang dampak pandemi, semua orang tahu karena ikut mengalami langsung. Jutaan orang kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan.

Selain duka dan sedih, bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur pada April 2021 tentu saja masih menyisakan banyak pekerjaan untuk memulihkan kehidupan masyarakat setempat. Juga, patut disyukuri karena rangkaian gempa di sejumlah daerah lain yang terjadi sepanjang Mei hingga Awal Juni 2021 tidak menyebabkan kerusakan skala besar.

Semua elemen masyarakat, dari kalangan elite hingga akar rumput, didorong untuk tetap fokus pada upaya bersama mengakhiri krisis kesehatan atau pandemi Covid-19 dan antisipatif terhadap ragam potensi bencana alam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News