Tetap Jaga Protokol Kesehatan, Butuh 3 Bulan Bentuk Antibodi Baru setelah Terima Vaksin Covid-19
Jangan Lengah, Vaksin Covid-19 Butuh 3 Bulan Bentuk Antibodi Baru setelah Terima Vaksin Covid-19
jpnn.com, SURABAYA - Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Dr Windhu Purnomo meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan meski sudah menerima vaksin Covid-19.
Apalagi, kata Windhu, berdasarkan penelitian bahwa proses vaksin membentuk antibodi baru membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Mengingat, sekarang masih dalam situasi virus yang tak terkendali, siapapun masih ada risiko terpapar.
Tak hanya itu, berkaca pada pengalaman, virus tetap ada meski masyarakat sudah divaksin. Dia mencontohkan seperti virus polio yang masih saja ada.
"Seperti virus TBC (tuberculosis) sampai sekarang tetap masih ada tapi terkendali, ditambah sudah ada vaksin sehingga tidak sampai menjadi wabah," kata Windhu.
Menurutnya, proses vaksinasi Covid-19 ini membutuhkan waktu yang sangat panjang karena jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang.
Karena itu, dia memprediksi vaksin baru akan selesai pada 2022 mendatang.
Itupun, kata Windhu, kalau prosesnya berjalan lancar. Karena bisa saja ada hal-hal yang dapat menghambat proses vaksinasi dan harus segera dideteksi lebih dini oleh pemerintah.
"Vaksin itu baru selesai 2022. Kalau mau lebih cepat tanpa vaksin maka testing dan tracing harus ketat. Operasi yustisi harus lebih digencarkan lagi biar masyarakat mau menerapkan protokol kesehatan. Bahkan kalau perlu beri saja denda yang besar biar masyarakat jera," ujarnya.
Proses vaksinasi Covid-19 ini membutuhkan waktu yang sangat panjang karena jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang.
- Kemenkes Tiba-tiba Bicara Potensi Peningkatan Kasus Covid-19
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Dukung Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan, Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN & UNSW
- Vaksin mRNA Buatan China Diklaim Efektif Membasmi Omicron
- Ditjen Bina Pemdes Gelar Vaksinasi Booster Kepada Para Pegawai, Pak Dirjen Ikut