Tetap Ngotot Di Perairan Indonesia

Sempat Dibentak dan Terjatuh ke Laut

Tetap Ngotot Di Perairan Indonesia
Tiga PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Batam yang sempat disandera Polisi Diraja Malaysia. Foto : Wijaya Satria/Batam Pos/JPNN

Izin wawancara pun diberikan setelah meminta persetujuan langsung dari Minister Counsellor KJRI Suryana Sastradireja dan Kepala Satuan Kerja DKP Indonesia Pontianak wilayah Kepri, Bambang Nugroho, dengan perjanjian waktu yang tersedia wawancara hanya 10 menit. Sisanya, 20 menit lagi dipakai wawancara live dengan salah satu stasiun TV nasional.

Masuk ke kamar 628 Planet Holiday hotel di lantai enam, dengan ramah Erwan, Asriadi dan Seivo tersebut menceritakan kronologis penangkapan mereka di perairan Tanjung Berakit Bintan, Jumat (13/8) lalu.

"Sebenarnya saat itu kami sedang bermanuver di perairan Tanjung Berakit karena mendengar ada kapal nelayan asing menjarah ikan di perairan kita. Itu terbukti. Namun saat hendak membawa lima kapal warga Malaysia dan tujuh nelayannya itu, kami tiba-tiba dipepet kapal Police Malaysia," ujar Asriadi.

Mereka pun tetap mengarungi perairan sambil menghadang kapal nelayan Malaysia dengan peralatan seadanya seperti GSM dan kompas tanpa dilengkapi persenjataan lain dan berusaha menjauh dari kapal polisi Malaysia yang sudah mulai memepet kapal yang mereka tumpangi. Sementara di atas kapal Doplhin 015 yang dikendarai Hermanto, sudah ada 7 nelayan Malaysia. Baik Dolphin 015 maupun kapal tangkapan melaju menuju perairan Batam.

Ketiga pegawai Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Batam akhirnya berhasil dipulangkan ke Indonesia setelah negosiasi dan lobi yang alot selama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News