Tetap Semangat! Ini 7 Kiat Berinvestasi di Kala Pandemi
"Sebisa mungkin hidup dengan minimalis. Sebisa mungkin kita menabung untuk dijadikan sebagai amunisi dalam berinvestasi," katanya.
Tiga, membuat neraca keuangan secara sederhana dengan komponen utama adalah aset dan utang. Catat dengan seksama aset yang dimiliki selama beberapa tahun telah bekerja dan juga catat utang yang dimiliki dengan sangat detail sampai dengan tanggal jatuh temponya.
"Kasus rumah tangga cukup cantumkan aset dan utang. Jadi kita tahu mana aset dan utang," tutur Eko.
Empat, klasifikasikan utang yang dimiliki sesuai dengan manfaatnya bagi kehidupan individu. Maksudnya, apabila utang yang dimiliki memiliki kecenderungan negatif bagi seseorang, hendaknya segera dilunasi.
Sebaliknya, utang yang baik dapat terus dilanjutnya pembayaran periode pembayarannya.
"Ada utang yang buruk dan utang yang baik. Bila hutang yang buruk, sekiranya cepat diselesaikan. Pertahankan utang yang baik," imbuhnya.
Lima, rencanakan kebutuhan masa depan yang dilakukan dengan memilih investasi yang tepat. Dengan melakukan perencanaan yang tepat terkait dengan investasi yang dibutuhkan dan juga sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini akan sangat membantu memilih investasi.
"Lakukan perencanaan yang tepat sesuai dengan perekonomian yang dimiliki oleh seseorang," imbuhnya.
Ingat, harus tetap berhati-hati tapi jangan lupa melakukan investasi meskipun di masa pandemi.
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja