Tetapkan Gus Ipul – Anas, Bu Mega Sempat Tanya Bandar

Dengan pertimbangan itu semua, menurutnya, Anas cocok mendampingi Gus Ipul dalam pilkada tahun depan. Dia menegaskan bahwa Anas adalah kader PDIP.
Sebenarnya, dia ingin semangka yang merah di luar dan hijau di dalam. Tentu hal itu tidak bisa. Semangka tetap hijau di luar dan merah di dalam. “Ini pasangan merah putih untuk Indonesia Raya,” terangnya
Ia pun meminta semua kader untuk memenangkan pasangan Gus Ipul – Anas. Dia menyerukan kepada mereka untuk tetap solid sampai kemenangan tercapai. “Awas kalau tidak menang. Solid lo ya. Awas kalau tidak solid,” tegas Mega.
Mega menyatakan, mencari paslon bukan lah menggunakan politik praktis, yaitu asal nama. Tapi, bagaimana mencari orang yang bisa dipasangkan dan mampu menjadi pemimpin yang baik dan menjalankan pemerintah yang bagus.
Proses mencari paslon tidak sembarangan. Bukan hanya dari internal, tapi juga dari eksternal. Dilihat apakah dia mumpuni menjadi pemimpinan di wilayah masing-masing.
Tidak mudah mendapat calon yang mempuni. Menurutnya, sekarang dibutuhkan calon pemimpin yang mumpuni, artinya hampir sempurna.
Bisa mengayomi dan melayani dan memuaskan rakyat, bukan memuaskan diri sendiri. Sejak awal, pihaknya membuka pedaftaran calon. “Semakin banyak calon semakin baik,” ungkap dia. Partainya juga melibatkan Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi).
Mega juga menyidir ada seorang yang mengaku dekat dengan ketua umum dan mendapat rekom.
Deklarasikan pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar, Megawati mengaku pernah bertanya kepada seorang teman yang biasanya jadi bandar.
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku