Teten Cerita, si Pembunuh Itu Sering Menangis

jpnn.com, TASIKMALAYA - RA, 16, tersangka pembunuhan dan penganiayaan kepada siswi SD, hingga kemarin (3/7) masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Remaja putus sekolah itu sering menangis menyesali perbuatannya. Hal itu diungkapkan pengacara tersangka RA, Teten Suherlan Usudin SH.
“Nangis terus anaknya (RA, Red),” ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group), kemarin (3/7).
Kepada Teten, RA mengaku menyesali perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa Wa dan menganiaya In.
Ditambah lagi ketakutannya jika kejahatannya itu sampai diketahui oleh ayahnya. “Dia takut sama bapaknya,” terangnya.
RA dikatakan Teten, memang memiliki masalah dalam kehidupannya, baik di luar maupun lingkungan keluarga.
Pasalnya bocah berperawakan kurus ini berasal dari keluarga broken home. “Mama dan bapaknya sudah cerai,” katanya.
Kasat Reskrim Pores Tasikmalaya Kota AKP Bimo Moernanda SIK mengaku masih melakukan pendalaman terkait kasus RA.
RA, 16, tersangka pembunuhan dan penganiayaan kepada siswi SD, hingga kemarin (3/7) masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Tasikmalaya
- Awal Mula Temuan Mayat Ibu dan Anak di Toren Korban Pembunuhan
- Tim Jatantras, Resmob, dan Reskrim Buru Pelaku Pembunuhan Ibu-Anak di Jakbar
- Ibu dan Anak Dibunuh, Jasadnya Ada di Toren
- Pesta Malam Berubah Jadi Tragedi Berdarah, 2 Warga Dibunuh
- Begini Peran Abi Aulia dalam Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amelia Terkapar
- Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang: Abi Sempat Memicu Kemarahan Sopir Angkot