Teten Cerita, si Pembunuh Itu Sering Menangis
Namun disinggung soal kemungkinan adanya motif lain, selain dendam, dia membantahnya. “Enggak ada (motif lain, Red),” singkatnya.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya Eki S Baehaqi MH mengatakan kondisi kesehatan In sejauh ini sudah membaik.
Namun masih perlu penanganan khusus sehingga anak tersebut masih dirawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
“Kalau kondisinya, alhamdulillah semakin baik. Sekarang masih di rumah sakit,” terangnya.
Sejauh ini pihaknya belum berani untuk melakukan komunikasi intensif dengan In mengingat psikologinya harus diperhatikan.
Eki juga berharap proses hukum RA lebih diprioritaskan supaya bisa berjalan dengan lancar. “Karena kalau proses untuk anak itu kan waktunya lebih singkat dari orang dewasa,” ujarnya.
Sebelumnya, para tokoh di Kota Tasikmalaya, kemarin (2/7), mengecam pembunuhan dan penganiayaan dengan tersangka RA (16) terhadap dua siswi SD, Wa (10) dan In (10) Jumat (30/6). Perbuatan remaja residivis pencurian itu dianggap bejat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubarok menyesalkan terjadinya kasus pembunuhan dan penganiayaan itu.
RA, 16, tersangka pembunuhan dan penganiayaan kepada siswi SD, hingga kemarin (3/7) masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Tasikmalaya
- Dukung Program Pemerintah, Polres Bolmong Bagikan Makanan Gratis kepada Siswa SD
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak