Tewas Dengan Usus Teburai

Tewas Dengan Usus Teburai
Tewas Dengan Usus Teburai
Menurut Emmi, Firdaus awalnya anak jalanan dengan pekerjaan serabutan. Dua bulan lalu, anak bungsu Emmi berkenalan dengan korban. Karena mengetahui satu daerah dan Firdaus tak punya tempat tinggal pasti, Emmi mengajak korban tinggal sementara di rulinyan. Ruli itu dulunya kedai kopi Emmi. Setelah beberapa hari menempati rumah tersebut, Firdaus yang sudah mendapat pekerjaan tetap sebagai tukang antar air galong itu, kemudian mengajak Sihombing rekannya untuk tinggal bersamanya. Namun sejak Jumat (3/8) kemarin, keduanya sudah jarang muncul di ruli tersebut.

"Sabtu (4/8) kemarin, saya sempat lihat Daus datang hidupkan lampu kamarnya, tapi setelah itu menghilang lagi," kata Emmi.

Minggu (5/8) kemarin juga Firdaus dan Sihombing juga tak kelihatan di rumah tersebut. "Baru pagi tadi saya tengok ada motor (Zuzuki Thunder) Daus di depan rumah makanya saya kesana mau bangunin dia," kata Emmi.  Sedangkan Sihombing sendiri sampai hari kejadian, kata Emmi belum diketahui keberadaanya.

Dugaan sementara pihak kepolisian dan warga yang menyaksikan kejadian berdasarkan keterangan Emmi itu, Firdaus diduga kuat dibunuh oleh rekan sekamarnya itu. Namun demikian pihak kepolisian belum pastikan karena hingga kemarin sore, Sihombing belum juga ditemukan. (eja)

BATUAJI-- Warga rumah liar (Ruli) Kandang Ayam, Batuaji, geger. Mereka menemukan Firdaus Ginting, 22, tewas di kamarnya,  Senin (6/8) sekitar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News