Tewas Ditabrak Truk, Mahasiswa Turki Pengantar Makanan di Sydney Tak Diakui Sebagai Pekerja
Seda yang dihubungi ABC melalui sambungan telepon dari Turki mengatakan Burak sangat dekat dengan semua anggota keluarga lainnya.
"Burak orangnya sangat riang. Saya merindukan keriangan itu," ujarnya.
Kematian yang tak dihitung
Pada bulan April tahun ini, general manager Uber Eats untuk Australia, Matt Denman, dipanggil untuk memberikan keterangan di Parlemen NSW tentang kematian pekerja pengantar makanan.
Saat itu Matt mengaku pihak perusahaan turut berduka atas kematian mereka. Dia menyampaikan inisiatif keselamatan yang dilakukan Uber, seperti deteksi helm dan pengaturan jam istirahat.
Anggota Parlemen Daniel Mookhey ingin mengetahui berapa banyak pengendara Uber Eats yang meninggal di NSW pada tahun lalu.
"Ada tiga orang yang meninggal, bukan?" tanyanya.
"Benar," jawab Matt.
Uber Eats telah secara terbuka mengakui kematian tiga orang yang bekerja untuk mereka pada tahun 2020.
Burak Dogan masih hidup saat mengantarkan orderan pertama, mahasiswa asal Turki berusia 30 tahun itu mengendarai sepeda listrik di pusat kota Sydney, Australia.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat