Tewas Ditabrak Truk, Mahasiswa Turki Pengantar Makanan di Sydney Tak Diakui Sebagai Pekerja
Namun, polis asuransi ini hanya berlaku saat pekerja sedang melakukan pengantaran, dan selama 15 menit setelah mereka menyelesaikan pengantaran atau membatalkan orderan.
Pada 2 April 2020, Burak melakukan 'log-in' pada Pukul 12:17 dan tetap dalam status online hingga kematiannya.
Karena membatalkan pesanan terakhirnya pada Pukul 12:25, Burak hanya diasuransikan hingga Pukul 12:40, tapi ditabrak 10 menit kemudian.
Yavuz Cikar, kerabat Burak di Australia, mengatakan sangat kaget karena Uber Eats telah menolak menanggung biaya pemakaman.
"Dengan pikiran sederhana saya, bukan sebagai pengacara atau apapun, yang saya pikir hanyalah orang ini masih bekerja untuk Uber pada saat kematiannya karena mereka mencoba meneleponnya," katanya.
“Saya mengharapkan perlakuan yang adil terhadap orang-orang yang bekerja, karena tanpa mereka ini, tidak ada perusahaan yang bisa mencapai apa pun," ujarnya.
Uber anggap Burak tak sedang bekerja
Uber Eats melaporkan kejadian ini kepada SafeWork NSW, dan menyatakan Burak tidak sedang mengantar makanan atau tidak sedang pulang ke rumah pada saat terjadi kecelakaan.
SafeWork yang dihubungi ABC News menyatakan, kematian Burak tercatat dalam data pemerintah sebagai "Angka kematian kerja terkait dengan kecelakaan lalu-lintas".
Burak Dogan masih hidup saat mengantarkan orderan pertama, mahasiswa asal Turki berusia 30 tahun itu mengendarai sepeda listrik di pusat kota Sydney, Australia.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?