Tewas Ditabrak Truk, Mahasiswa Turki Pengantar Makanan di Sydney Tak Diakui Sebagai Pekerja
Namun SafeWork juga menyebutkan hasil pemeriksaan kasus ini "mencatat ketidakjelasan apakah pengendara tersebut sedang bekerja pada saat kejadian".
Ketua serikat buruh transportasi Australia Michael Kaine mengaku terpukul mendengar kasus Burak.
"Kejadian ini menunjukkan tindakan membabi-buta dan tak berperasaan dari perusahaan yang bersikeras menerapkan model usaha eksploitatif dan meminimalkan biaya," ujas Michael Kaine.
Menurut serikat buruh, pengendara dan pengemudi pengantar makanan harus diakui sebagai karyawan, sehingga berhak atas skema kompensasi pekerja.
Pada bulan April, Menteri Urusan Konsumen NSW, Victor Dominello, mengumumkan rencana peningkatan perlindungan asuransi untuk pekerja di sektor ini.
Selain itu juga juga ada rencana persyaratan keselamatan baru untuk aplikasi pengantar makanan dan barang, ditambah sistem penalti baru dan nomor pelacakan unik bagi pengendara.
Tidak akan menyerah
Setelah kematian Burak Dogan, polisi mengumpulkan barang-barang miliknya: kitab suci Al-Quran, beberapa bungkus rokok Marlboro Gold, sebuah foto, uang receh $13.
Semuanya dikemas menjadi dua bungkusan.
Burak Dogan masih hidup saat mengantarkan orderan pertama, mahasiswa asal Turki berusia 30 tahun itu mengendarai sepeda listrik di pusat kota Sydney, Australia.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?