Tewas Ditabrak Truk, Mahasiswa Turki Pengantar Makanan di Sydney Tak Diakui Sebagai Pekerja

Tewas Ditabrak Truk, Mahasiswa Turki Pengantar Makanan di Sydney Tak Diakui Sebagai Pekerja
Burak Dogan tewas ditabrak mobil saat sedang bekerja sebagai pengantar makanan Uber Eats pada April 2020 di Sydney. (Supplied: Facebook)

Namun SafeWork juga menyebutkan hasil pemeriksaan kasus ini "mencatat ketidakjelasan apakah pengendara tersebut sedang bekerja pada saat kejadian".

Ketua serikat buruh transportasi Australia Michael Kaine mengaku terpukul  mendengar kasus Burak.

"Kejadian ini menunjukkan tindakan membabi-buta dan tak berperasaan dari perusahaan yang bersikeras menerapkan model usaha eksploitatif dan meminimalkan biaya," ujas Michael Kaine.

Menurut serikat buruh, pengendara dan pengemudi pengantar makanan harus diakui sebagai karyawan, sehingga berhak atas skema kompensasi pekerja.

Pada bulan April, Menteri Urusan Konsumen NSW, Victor Dominello, mengumumkan rencana peningkatan perlindungan asuransi untuk pekerja di sektor ini.

Selain itu juga juga ada rencana persyaratan keselamatan baru untuk aplikasi pengantar makanan dan barang, ditambah sistem penalti baru dan nomor pelacakan unik bagi pengendara.

Tidak akan menyerah

Setelah kematian Burak Dogan, polisi mengumpulkan barang-barang miliknya: kitab suci Al-Quran, beberapa bungkus rokok Marlboro Gold, sebuah foto, uang receh $13.

Semuanya dikemas menjadi dua bungkusan.

Burak Dogan masih hidup saat mengantarkan orderan pertama, mahasiswa asal Turki berusia 30 tahun itu mengendarai sepeda listrik di pusat kota Sydney, Australia.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News