Tewas Ditembak, Bripka Dwi Tinggalkan Firasat
Sabtu, 01 September 2012 – 08:37 WIB
Sebelum ditinggal pergi untuk selamanya, sang istri beberapa kali sempat merasakan firasat aneh. Seperti sebelum berangkat tugas menjaga pospam Matahari Plaza Singosaren Kamis malam kemarin (30/8), almarhum sempat menengok melihat sang istri sampai dua kali di kamar. “Saat itu, saya tidak tahu maksudnya apa. Bapak orangnya memang pendiam jadi saat itu tidak berkata apa-apa, hanya melongokkan wajah saja,” kata guru di SMPN 14 Solo tersebut.
Firasat lain yang baru disadari sang istri saat ini adalah ketika dirinya kehilangan sebuah anting-anting. Di mana tiga minggu sebelumnya, ia mengaku telah kehilangan satu buah anting-anting miliknya. “Anting-anting yang hilang hanya satu saja dan sudah saya cari ke mana-mana tapi tidak ketemu,” ungkapnya.
Putera kedua, Arya Dwi Wardana mengaku sempat melihat bapaknya bertugas di Pospol sebelum terjadi insiden penembakan tersebut. Saat itu, dirinya yang hendak wedangan (nongkrong di warung tenda khas Solo) di Kawasan Ngarsopuro. “Bahkan setelah sampai di Ngarsopuro itu saya sempat berkirim SMS kepada bapak dan menanyakan harga speaker aktif itu berapa" Dijawab harganya sekitar Rp 150 ribu,” tuturnya.
Namun sesaat setelah itu, yakni tepat pukul 21.45 WIB ia mendadak mendapatkan kabar buruk dari seorang teman almarhum. Jika saat itu, sang ayah baru saja terkena serangan tembakan dan kini tengah dilarikan ke RS PKU Solo. “Saat memberi kabar itu, saya juga langsung diminta untuk tabah. Setibanya di RS, ayah sudah tidak ada lagi,” paparnya.
SOLO--Bripka Dwi Data Subekti, polisi yang tewas ditembak orang tak dikenal di Pospol Plasa Singasaren, Solo, telah dimakamkan. Di mata keluarga,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408