Tewasnya Karyawan Freeport saat Demo Harus Diusut
Rabu, 12 Oktober 2011 – 00:12 WIB

Puluhan orang yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Korban PT Freeport berunjuk rasa di depan Kantor PT Freeport, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/10). Pendemo menuntut Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo bertanggungjawab atas penembakan terhadap rekan mereka. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA – Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mendesak DPR memanggil Kepala Kepolisian RI, terkait tewasnya seorang karyawan PT Freeport Indonesia saat aksi demonstrasi di Timika, Papua, Senin (10/10). Korban tewas diduga karena terkena tembakan peluru dari aparat keamanan yang mengamankan aksi demonstrasi itu.
KAJS menduga telah terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), akibat ulah represif aparat keamanan. “Tembakan yang dilakukan oleh polisi sudah melanggar HAM. Kita minta Komisi IX berkoordinasi dengan Komisi III memanggil Kapolri,” kata Presidium KAJS, Indra Munaswar, saat pertemuan dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (11/10), di Jakarta.
Dijelaskan Indra, aksi penembakan itu bahkan sudah terekam oleh kamera amatir. “Sudah jelas polisi melakukan tembakan yang mengakibatkan satu orang meninggal dan lainnya luka-luka,” tegasnya.
Menurut Indra, masalah yang terjadi pada saat aksi demonstrasi di PT Freeport Indonesia di Papua yang berakhir ricuh itu, bukan hanya masalah kesejahteraan saja. “Tapi, pelanggaran HAM-nya juga. Tindakan refreshif itu begitu jahat,” tegasnya.
JAKARTA – Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mendesak DPR memanggil Kepala Kepolisian RI, terkait tewasnya seorang karyawan PT Freeport Indonesia
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan