TGB: Halal Tourism Tidak Mengganggu Pariwisata Konvensional
jpnn.com, MALANG - Selain dikenal sebagai tempat wisata konvensional, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tersohor dengan halal tourism (pariwisata halal).
Hal itu tidak lepas dari gebrakan mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi pada 2015.
TGB mengatakan, halal tourism harus ditopang political will. Bila keinginan politik itu berjalan, sambung dia, Indonesia bisa seperti Korea Selatan dalam menghadirkan pariwisata nyaman bagi travelers muslim.
"Dari masjid hingga restoran membuat nyaman wisatawan muslim. Ini belum dijumpai di Indonesia," kata TGB dalam Internasional Confrence On Halal Innovation, Engineering, and Science (ICOHTES) di Hotel Sahid Montana II, Kota Malang, Rabu (31/10).
Dia meyakini, beberapa tahun ke depan Indonesia menjadi acuan industri halal.
"Pariwisata halal tak akan mengganggu wisata konvensional yang telah ada," bebernya.
TGB membagi cerita awal NTB, khususnya Pulau Lombok, dikenal dengan wisata halal.
Pada 2014 dirinya berjumpa dengan Arief Yahya yang saat itu menjabat sebagai menteri pariwisata. Dia lantas ditanya oleh Arief mengenai keberanian NTb menjadi destinasi halal.
Selain dikenal sebagai tempat wisata konvensional, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tersohor dengan halal tourism (pariwisata halal).
- TGB Zainul Majdi Resmi Keluar dari Partai Perindo
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor
- Memperkuat Industri Pariwisata Indonesia, DXI 2024 segera Digelar di Jakarta
- Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan
- Traveloka Turut Berperan Mendorong Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan
- Antusiasme Masyarakat Desa Kembangkan Potensi Pariwisata Sangat Tinggi