TGB: Halal Tourism Tidak Mengganggu Pariwisata Konvensional
"Saya jawab NTB akan mendeklarasikan diri sebagai destinasi halal," terang Ketua Tanfidyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan ini.
TGB lantas mulai mengumpulkan jajarannya di Pemprov NTB. Dia kemudian mencari acuan terkait dengan halal tourism.
Setelah mencoba menelusuri berbagai sumber, dia menarik kesimpulan belum ada acuan mengenai wisata halal.
"Baru mulai untuk berjalan, dengan konsep yang disusun. Afirmatif action," terangnya.
TGB menambahkan, ketika ide wisata halal ini disampaikan ke pelaku pariwisata, ada beberapa keluhan. Di antaranya soal sertifikasi halal. Ada persepsi kuat itu adalah akan memperbesar biaya produksi. Urusan pariwisata tidak bisa dilepaskan dari hitung-hitungan produksi.
"Akhirnya urusan sertifikasi halal ini diambil alih oleh daerah. Kami berjumpa dengan BPPOM dan MUI, kemudian daerah memberikan uang sekian miliar untuk mendukung sertifikasi halal," urainya.
Cucu Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid itu menambahkan, langkah wisata halal ini menunjukkan Islam rahmatan lil alamin.
“Kami sedang menghadirkan Islam yang manfaatnya dirasakan. Termasuk pula mengonversi Bank NTB menjadi bank syariah," lanjutnya. (jos/jpnn)
Selain dikenal sebagai tempat wisata konvensional, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tersohor dengan halal tourism (pariwisata halal).
Redaktur & Reporter : Ragil
- TGB Zainul Majdi Resmi Keluar dari Partai Perindo
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor
- Memperkuat Industri Pariwisata Indonesia, DXI 2024 segera Digelar di Jakarta
- Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan
- Traveloka Turut Berperan Mendorong Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan
- Antusiasme Masyarakat Desa Kembangkan Potensi Pariwisata Sangat Tinggi