TGB Sering Bertemu Jokowi, Relasinya dengan SBY Jadi Begini
jpnn.com, JAKARTA - Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi belakangan ini makin santer disebut-sebut sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Kepala daerah yang kondang disapa dengan panggilan Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengaku sering berdiskusi dengan Presiden Ketujuh RI tersebut.
"Ya ketemu lah beberapa kali, tidak lebih banyak dari yang lain," ujar TGB di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
Menurut TGB, interaksinya dengan Jokowi merupakan hal wajar. Biasanya, TGB berdiskusi dengan Jokowi untuk membahas soal NTB dan persoalan lainnya.
"Ya wajar-wajar sajalah kalau dipanggil (menghadap Jokowi, red) saat tertentu, lapor tentang NTB, mungkin juga diskusi satu dua hal," lanjut TGB.
TGB menuturkan, pertemuannya dengan Jokowi yang terakhir pada saat menghadiri acara Partai NasDem beberapa hari lalu. Hanya saja, TGB tak tahu apakah Jokowi bakal menggandengnya sebagai cawapres.
Menurut TGB, dirinya tak pernah membicarakan soal jabatan sejak awal memutuskan mendukung Jokowi. Sepengetahuannya, namanya muncul sebagai bakal cawapres bagi Jokowi juga karena pemberitaan media.
"Wallahualam, enggak ngerti saya. Dalam artian yang dikonsumsi oleh teman-teman media seperti itu juga yang saya dengar dari presiden," tutur politikus Partai Demokrat (PD) itu.
Lantas, bagaimana hubungan TBG dengan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? TGB menuturkan, dirinya sudah sejak 28 Mei 2018 berupaya menemui SBY.
Gubernur NTB M Zainil Majdi alias TGB mengaku sering bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun, hingga kini TGB belum bertemu dengan SBY lagi.
- Jokowi Bakal Ikut Ridwan Kamil Blusukan Jika Diajak
- Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
- Jokowi Siap Turun Gunung demi Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Tunggu Tangggal Mainnya
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua