TGB Zainul Majdi Ingatkan Bahaya Politik Identitas
jpnn.com, MATARAM - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyebut politik identitas tidak boleh ada di Indonesia.
Dia juga menyebut politik identitas juga tak boleh dipakai untuk menyingkirkan lawan politik.
"Orang berbeda kemudian dituduh munafik, antek-antek kafir, dan bermacam-macam," kata TGB dalam keterangan resmi di Mataram, Senin (14/11).
"Politik identitas dalam makna primordial untuk menyingkirkan lawan politik harus kita jauhkan, tidak boleh ada di Indonesia," lanjutnya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran itu menyebut semua individu lahir dengan sederet identitas yang given. Mulai jenis kelamin, ras, bahkan juga agama.
Contohnya, ketika orang tua beragama A, kemudian anaknya mengikuti agama tersebut.
"Dapat juga identitas lahir karena kerja sosial atau juga dari pendidikan sampai latar belakang profesi itu semua identitas," ucapnya.
Masalahnya, kata dia, dalam politik praktis tidak sedikit orang yang mengejar kemenangan dengan mengeksploitasi identitas dalam konteks yang negatif.
Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi menyatakan politik identitas tak boleh dipakai menyingkirkan lawan politik, apalagi menuduh pihak lain munafik, kafir.
- Bang Long Minta Masyarakat Melayu Jangan Dibawa untuk Komoditas Politik Kepri
- TGB Zainul Majdi Resmi Keluar dari Partai Perindo
- Sedih Tidak
- Herbud Mundur dari Jabatan Juru Bicara dan Anggota Partai Perindo
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- Andar Nubowo: Peran Agama Makin Bergeser dari Esensinya