TGB Zainul Majdi: Pendekatan Keras Tidak Bisa untuk Atasi Radikalisme
jpnn.com, LOMBOK BARAT - Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia TGB HM Zainul Majdi mengatakan, perlakuan tidak adil bisa memicu radikalisme.
Untuk menarik benang merahnya, sambung mantan gubernur Nusa Tenggara Barat itu, tidak selalu dengan cara keras.
"Ini berdasarkan beberapa kali pengalaman ketika saya menangani salah satu pondok pesantren," kata TGB di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Kamis (25/7).
BACA JUGA: TGB Zainul Majdi Raih Penghargaan Bergengsi dari Jokowi
Dia menambahkan, kala itu s radikal selalu diidentikkan dengan Bima. Menurut dia, stigma itu tidak baik karena seolah bentuk ketidakberdayaan.
"Saya pun minta carikan saya pondok paling radikal," lanjutnya.
Pencarian pun membuahkan hasil. Ada pondok di pelosok Bima. TGB menjalin dialog dengan pengasuh pondok.
"Ada pondok bagus, padahal dua atau tiga tahun berdiri. Pondok itu mendapat dana aspirasi sehingga bisa dibangun," terangnya.
Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia TGB HM Zainul Majdi mengatakan, perlakuan tidak adil bisa memicu radikalisme.
- TGB Zainul Majdi Resmi Keluar dari Partai Perindo
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya