TGB Zainul Majdi: Pendekatan Keras Tidak Bisa untuk Atasi Radikalisme
Menurut dia, pendekatan dengan metode keras tidak bisa diterapkan untuk mengatasi radikalisme di NTB
"Lihat kasus tiap kasus di daerah soal SDA, tak bisa hanya khotbah," bebernya.
Dia menjelaskan, faktor utama yang bersifat horisontal dibahas. Setidaknya ada tiga faktor yang selalu muncul dan menjadi pemicu radikalisme.
Yaitu keagamaan, perebutan sumber daya alam (SDA), dan penegakan hukum yang belum optimal.
"Tidak ada fenomena sosial yang faktornya tunggal. Dengan pendekatan bersama itu masuk, relatif selama dua periode (gubernur) lebih cair," ujar TGB.
TGB mengatakan, perbedaan membuat persatuan di Indonesia semakin kuat. Menurut dia, semua pihak harus mensyukuri warisan tidak terlihat dari para pendiri bangsa.
"Bayangkan kalau Bung Karno berkeras dengan aliran politiknya, M Yamin dengan aliran politiknya, atau Syekh KH Wahid Hasyim dengan keagamaannya. Mereka dengan niat baik merumuskan semuanya. Kita semua bisa mewarisi," terang TGB. (jos/jpnn)
Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia TGB HM Zainul Majdi mengatakan, perlakuan tidak adil bisa memicu radikalisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TGB Zainul Majdi Resmi Keluar dari Partai Perindo
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya