Thailand Gelar Pertemuan Bahas Krisis Pengungsi
Pemerintah militer Thailand akan menggelar pertemuan internasional di Bangkok guna mencari solusi krisis pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Namun pihak Myanmar, Malaysia dan Indonesia kemungkinan tidak akan mengirim menteri.
Pertemuan yang akan dihadiri 17 negara termasuk Amerika Serikat, Switzerland dan badan pengungsi PBB UNHCR itu akan fokus pada kerjasama internasional untuk mengatasi isu ini.
Juru bicara Deplu Thailand Sek Wannamethee mengatakan tiga negara yang sangat penting dalam krisis ini yaitu Myanmar, Malaysia dan Indonesia telah menyatakan tidak akan mengirimkan utusan setingkat menteri.
Pihak Australia dikabarkan juga akan mengirim utusan namun PM Tony Abbott sebelumnya telah menegaskan negaranya tidak akan menampung dan menempatkan para pengungsi tersebut.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan dibutuhkan sedikitnya 20 juta dollar bagi pengungsi yang telah diselamatkan. Sementara negara ketiga sudah saatnya menawarkan diri untuk menampung mereka.
Juru bicara IOM Joe Lowry mengatakan jumlah pengungsi ini tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi ke Eropa saat ini.
Sementara itu dua perahu yang diperkirakan mengangkut puluhan orang Rohingya asal Myanmar melarikan diri dari kapal penyelamat Malaysia.
Kedua perahu itu terlihat di wilayah perairan Langkawi hari Kamis (28/5/2015), namun saat kapal penyelamat Malaysia mendekat mereka melarikan diri kembali ke wilayah perairan Thailand.
Pemerintah militer Thailand akan menggelar pertemuan internasional di Bangkok guna mencari solusi krisis pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Namun
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat