Thailand Ingin Selesaikan Damai
Konflik Perebutan Candi Preah Vihear
Selasa, 19 Agustus 2008 – 08:18 WIB
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand dan Kamboja mengadakan pertemuan untuk membahas konflik perebutan Candi Preah Vihear peninggalan abad 11 di perbatasan keduanya. Pertemuan diadakan pada Senin malam (18/8) dengan makan malam informal di Hua Hin, Thailand. Dalam wawancaranya, Perdana Menteri Thailand, Samak Sundaravej menyatakan niatnya untuk menyelesaikan masalah secara damai, ’’Kamboja adalah tetangga ASEAN kita. Kita harus hidup rukun bersama, bukannya saling berperang.’’ Ujar Perdana Menteri yang juga Menteri Pertahanan Thailand ini. Sebelumnya, Samak mengunjungi tentara Thailand yang berada di arena konflik dan sempat pula memasakan makanan bagi para pasukan Thailand. ’’Saya ingin tentara yang ada di sini dapat mengendalikan diri, karena tidak ada kata berperang dengan negara tetangga dalam kebijakan negara saya’’ ujar Samak. Baru 28 Juli 2008, para menteri luar negeri dua negara ini sepakat untuk menarik pasukan mereka dari arena sekitar candi. Keduanya kemudian menarik pasukan masing-masing pada Sabtu (16/8), menyisakan sepuluh tentara masing-masing, sebagaimana pernyataan Hang Soth Dirjen Otoritas Nasional Preah Vihear Kamboja. (AP/poe)
Sekitar 800 pasukan Thailand dan 400 pasukan dari Kamboja berhadapan di Candi Preah Vihear dan area sekitarnya, meski diberitakan tidak ada yang letusan senjata. Kedua militer ini mulai berjaga di lokasi setelah pada 15 Juli lalu UNESCO menyetujui pengajuan Kamboja untuk mengklaim kepemilikan Candi Preah Vihear yang masuk dalam daftar Situs Peninggalan Dunia ini. Baik Thailand maupun Kamboja memang telah lama mengklaim memiliki candi ini, namun kemudian dimenangkan Kamboja lewat putusan Pengadilan Dunia tahun 1962. Padahal banyak sejarawan Thailand menyangkal putusan pengadilan rejim Hague Kamboja atas peta yang digambarkan oleh Perancis, bekas penjajah Kamboja.
Baca Juga:
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand dan Kamboja mengadakan pertemuan untuk membahas konflik perebutan Candi Preah Vihear peninggalan abad 11 di perbatasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Megawati Dorong Negara Dunia Buat Aturan Soal Penggunaan Artificial Intelligence
- Di Rusia, Megawati Sebut Pancasila Bisa Menjawab Permasalahan Geopolitik dan Pemanasan Global
- Megawati Ingin Rusia-Indonesia Memitigasi Potensi Bencana Gunung Api Bawah Laut
- Jet Tempur Israel Gempur Gaza, 6 Warga Palestina Tewas
- Penjara Kebanjiran, Ratusan Narapidana Melarikan Diri
- Lawatan Megawati Bikin Hubungan Indonesia dengan Rusia-Uzbekistan Makin Kuat