Thailand-Kamboja Sepakat Bahas Konflik di Bilateral
Selasa, 10 Mei 2011 – 13:30 WIB
Marty menyatakan, yang dimaksud penyelesaian masalah dalam satu paket solusi, adalah penyelesaian satu permasalahan diikuti penyelesaian masalah yang lain. Untuk itu, lanjut dia, setelah Thailand setuju untuk menandatangani Terms of Reference (ToR) terkait tim peninjau, segera digelar pertemuan bilateral lewat forum JBC dan GBC. "Jadi kita memakai pendekatan proses bukan event," katanya.
Baca Juga:
Meski begitu, mantan Dubes RI untuk PBB itu juga mengakui bahwa pada akhirnya penyelesaian masalah diselesaikan dalam forum internal kedua negara. Namun, dia menolak jika disebut pertemuan trilateral tersebut tidak membuahkan hasil yang signifikan. "Permasalahan ini sudah berlangsung sejak tahun 1962. Setidaknya kita bertindak, dan kita memperoleh pengalaman berharga dengan memberikan kontribusi terhadap penyelesaian konflik," tegasnya.
Marty pun mengakui, suasana pertemuan trilateral tersebut agak kaku pada awalnya. Namun, pihaknya berupaya mencairkan suasana dengan berpindah ruangan serta berbincang lebih santai. "Kita pindah ke ruangan lain, ditambah kue lapis legit dan teh. Mungkin itu cukup membantu," candanya.
Seperti diketahui, konflik perbatasan Thailand-Kamboja menjadi salah satu isu penting dalam pertemuan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta, kemarin. Sebagai Ketua ASEAN, pemerintah Indonesia pun berinisiatif menggelar pertemuan trilateral bersama pemimpin dua negara untuk membantu penyelesaian konflik.
JAKARTA - Upaya Indonesia untuk membantu penyelesaian konflik perbatasan dua negara Thailand-Kamboja, berjalan di tempat. Pertemuan trilateral antara
BERITA TERKAIT
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Biden dan Kishida Bahas Aliansi Militer untuk Hadapi Ancaman China
- Hongaria Bantah Terlibat Serangan Pager Maut di Lebanon
- Di Taman Soekarno Uzbekistan, Megawati Menanam Pohon Platanus Orientalis