Thailand Masih 'Milik' Thaksin
Rakyat Rindukan Rp 300 Juta Per Desa
Senin, 11 Juli 2011 – 04:29 WIB

WARGA - Pendukung Puea Thai Party, antusias menonton tayangan langsung wawancara Yingluck Shinawatra di stasiun TV setempat, sesaat setelah dipastikan sebagai pemenang Pemilu 3 Juli lalu. Foto: Sofyan Hendra/Jawa Pos.
Dam Sitirit, 51, penjaga toilet di pasar itu, menyebut kebijakan Abhisit dan Thaksin bagaikan bumi dan langit. "Seratus persen lebih baik di masa Thaksin," tegas Dam.
Dia mengatakan, di masa Abhisit, barang-barang makin mahal. Penganggur juga makin meningkat. "Abhisit itu tidak bisa apa-apa. Dia bisanya cuma ngomong," cetusnya.
Masalah biaya kesehatan juga menjadi keluhan pendukung Thaksin. Dam mengatakan, Abhisit memang menggratiskan biaya kesehatan bagi masyarakat miskin. "Namun, itu harus ada rujukan dulu dari klinik di kampung. Itu lama. Orangnya sudah akan mati, baru bisa dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Di masa Thaksin, biaya rumah sakit tidak gratis. "Kami memang membayar, tapi murah, hanya 30 baht. Dengan uang itu, kami bisa langsung ke rumah sakit. Lagi pula, dengan membayar, kami juga masih punya kebanggaan. Daripada gratis, tapi prosesnya susah," ujar Dam.
Nama Thaksin Shinawatra bagi rakyat jelata di Thailand masih harum hingga sekarang. Padahal, mantan perdana menteri (PM) itu dituduh korupsi dan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza