Thailand, Pasca Operasi Ofensif Militer

Konflik Menyebar ke Kawasan Utara

Thailand, Pasca Operasi Ofensif Militer
OFENSIF - Sejumlah pentolan demonstran kelompok Kaus Merah yang ditahan oleh personil tentara, dalam operasi pembersihan di markas mereka di Bangkok, Thailand, kemarin (19/5). Foto: Manan Vatsyayana/AFP/Getty Images.
BANGKOK - Komplek pusat pemerintahan di sekitar empat provinsi di kawasan timur laut Thailand, yang juga dikenal sebagai basisnya kelompok anti-pemerintah, ikut memanas oleh konflik pasca operasi aparat militer dalam dua hari terakhir. Sementara, sebagaimana disampaikan sumber pemerintahan Thailand yang dikutip AFP, di Bangkok aparat masih berusaha mengendalikan situasi sekaligus kemungkinan meluasnya aksi kekerasan lanjutan.

"Para demonstran Kaus Merah di kawasan itu menolak keadaan darurat yang telah dideklarasikan (pemerintah) di seluruh 23 provinsi termasuk ibukota Bangkok," ungkap Manit Wattansen, seorang sekretaris tetap di Kementerian Dalam Negeri Thailand, dalam berita yang dirilis ChannelNewsAsia, Kamis (20/5) siang.

"Kobaran api merebak di empat komplek pusat pemerintahan provinsi secara hampir bersamaan pada Rabu sore, termasuk antara lain di Udon Thani, Khon Kaen, Mukdahan, serta Ubon Ratchthani," jelas Manit kepada AFP.

Sementara itu, Manit pun memaparkan bahwa dalam kerusuhan yang merebak tersebut, dampaknya terhadap bangunan-bangunan (pemerintahan) cukup signifikan, atau diperkirakan mengakibatkan kerusakan infrastruktur antara 20-40 persen. Dijelaskan pula, komplek yang diserang para demonstran tersebut antara lain berisikan gedung-gedung kantor gubernur, juga bangunan seperti kantor pajak dan dinas pendidikan.

BANGKOK - Komplek pusat pemerintahan di sekitar empat provinsi di kawasan timur laut Thailand, yang juga dikenal sebagai basisnya kelompok anti-pemerintah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News