Thailand Pernah Jadi Contoh Sukses Penanganan COVID, Kini Tak Ada yang Istimewa

Mereka menambahkan, undang-undang Thailand tentang pekerja yang tidak berdokumen juga dapat menghalangi mereka untuk melapor ketika sakit.
Tetapi di saat yang bersamaan, kelompok advokasi dan kementerian kesehatan provinsi telah proaktif menjangkau kelompok pekerja ini dengan menyediakan penerjemah Burma untuk memberikan informasi tentang virus tersebut, kata mereka.
Menurut mereka, ini menunjukkan bahwa marjinalisasi pekerja migran bisa berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, dan ini tidak hanya terjadi di Thailand.
Penularan virus signifikan di antara pekerja migran juga ditemukan di pabrik sarung tangan karet Malaysia dan perumahan bagi pekerja konstruksi di Singapura.
"Dalam banyak hal, nasib pekerja migran di Thailand lebih baik dibandingkan di beberapa negara lain di kawasan ini," tambah mereka.
Langkah-langkah menangani penyebaran dan desakan vaksinasi

Thailand akan menerima 200.000 dosis vaksin Sinovac China pada bulan Februari, dan telah memesan total 2 juta dosis.
Negara tersebut juga telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi 26 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca secara lokal dengan Siam Bioscience, yang diperkirakan mampu memproduksi 200 juta dosis vaksin dalam setahun, menurut Reuters.
Thailand pernah dianggap contoh sukses penanganan COVID-19 di awal pandemi, tetapi negara itu telah alami lonjakan infeksi yang cepat selama dua minggu terakhir
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia