Thailand Pernah Jadi Contoh Sukses Penanganan COVID, Kini Tak Ada yang Istimewa
Pemerintah menyetujui anggaran $50 juta (sekitar Rp700 miliar) untuk vaksin yang akan diberikan secara gratis bagi warganegara Thailand.
Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.
"Kami tidak ingin mengunci seluruh negeri karena kami tahu apa masalahnya, oleh karena itu bisakah kalian semua masing-masing mengunci diri sendiri?" katanya kepada wartawan minggu ini.
Dua puluh delapan dari 77 provinsi telah dinyatakan berisiko tinggi, dan sejumlah pembatasan baru seperti larangan penjualan alkohol di restoran diberlakukan. Sekolah juga telah ditutup selama sebulan.
Richard Brown dari WHO mengatakan Thailand merespon situasi terkini dengan mendirikan rumah sakit lapangan di Samut Sakhon, serta melakukan pengawasan dan pelacakan kontak.
"Thailand memang memiliki kapasitas yang sangat signifikan untuk melacak dan mengkarantina kontak, termasuk mobilisasi tentara dari [lebih dari] satu juta desa dan sukarelawan kesehatan migran di seluruh negeri," katanya.
"Meski situasinya sangat menantang, seharusnya transmisi bisa dihentikan."
Meskipun terjadi wabah baru virus corona, sejauh ini Thailand mencatat kurang dari 10.000 kasus dan 66 kematian, dibandingkan dengan 28.500 infeksi dan 909 kematian di Australia, yang populasinya hanya sekitar sepertiga dari populasi Thailand.
Thailand pernah dianggap contoh sukses penanganan COVID-19 di awal pandemi, tetapi negara itu telah alami lonjakan infeksi yang cepat selama dua minggu terakhir
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata